Pesan Buku

Untuk pemesanan buku langsung hub >>
Email : aditamacrb@gmail.com /
Whatsapp : 082119801010
Pengiriman luar kota menggunakan JNE / Tiki / Pos
(No. Resi segera dikirim kepada pemesan)

★ Sepenggal surat cinta untuk para pejuang



Sepenggal surat cinta untuk para pejuang
Catatan malam buta di kota tua
Untuk mengenang satu hari yang berseri

…………………………………..
(Skip)

Dari hari selasa hingga jumat, tanggal 17-20 Oktober 2017 bertempat di hotel Aston Tb Simatupang Jaksel. Mengikuti kegiatan Diseminasi Nasional Literasi yang digelar Kesharlindung Kementerian Pendidikan.

Saya datang sendiri dari Kota Cirebon, salah satu kota di pesisir pantai utara yang panas. Tempat perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Hanya ada satu niat, Belajar! Itu saja.
Saya ingin mengetahui peta kekuatan dari setiap perwakilan daerah/ provinsi se-Indonesia.
Saya ingin mendengar dan menyimak setiap kisah yang mereka lalui di tempatnya.

Berada di ruang B, dengan jumlah peserta 50 orang dari 16 perwakilan provinsi di sana. Tiap peserta mempersentasikan karya yang kami buat. Hasilnya luar biasa, sangat luar biasa. Setiap kisah yang berasal dari tiap mulut yang berbeda. Menarik, menginspirasi, memberi rasa kagum yang keluar perlahan dari hati, menyerap, meresap, melekat dalam ingatan untuk waktu yang lama, mungkin selama-lamanya.

Dengan perbedaan latar belakang, genre atau jalur masing-masing. Dengan segala keanekaragaman yang ada, sebuah ruang yang disebut kelas B berbaur dalam energi literasi, tersebar mengisi seluruh permukaan dan celah yang ada.

……………………… Skip

Sejujurnya saya merasa seperti sebuah titik kecil di antara titik-titik yang lebih besar, lebih kuat. Bersyukur bisa menjadi salah satu juara dalam kelas yang berisi orang-orang hebat di dalamnya. (Sangat banyak teknis di sini yang nanti saja saya ceritakan jika berjumpa, sambil menikmati harumnya kopi di negeri penghasil kopi)
Soal Juara? Saya senang, bahkan tidak ada seorang pun yang tidak senang dengan kata ‘Juara’. Namun yang harus dicatat adalah saya lebih senang menjadi penyimak setia setiap kisah mereka semua. Saya lebih senang mendengarkan dengan hikmat setiap cerita yang tercipta dari bibir mereka, orang-orang luar biasa dalam berfikir, bertindak dan berkarya. Salam hormat dan kagum saya untuk semuanya.
Untuk saya lomba bukan tentang siapa yang juara, tapi siapa yang belajar lebih banyak dan setelahnya.
Yang paling-paling adalah cara yang mereka sajikan ketika mengapresiasi sebuah kata dengan nama ‘Karya’. Sangat indah!

……………………… Skip

Kurang lebih 7 tahun sudah saya mengajar. Percaya atau tidak. Selama ini, belum pernah sekalipun saya tampil sebagai pembicara di tingkat kota, bahkan belum pernah tampil dalam tinggat gugus kecamatan. Jika saya tampil berarti sebagai guru yang sedang praktek mengajar. Dilihat dan dinilai oleh guru, kepala sekolah, atau pengawas sebagai peserta lain, panitia, ataupun nara sumber.
Kali pertama saya tampil langsung di tingkat Nasional dan menjadi salah satu yang terbaik.
Senang? Pasti. Bangga? Tentu. Aneh? Jelas. Sangat aneh rasanya.
Bukan tidak percaya dengan apa yang terjadi, sepertinya ada tahapan magic yang saya lalui dan tidak saya mengerti. Entah apa saya tidak tahu.
Yang saya tahu, dalam diam, saya tetap berkarya.

……………………… Skip
Oentoek indonesia raja

Indones’ Indones’ moelia moelia
Tanahkoe neg’rikoe jang koetjinta
Indones’ Indones’ moelia moelia
Hidoeplah Indonesia raja
(Indonesia - WR Supratman 1928)

……………………… Skip (Akan saya ceritakan nanti saat kita berunding dalam konfrensi meja bundar)

Kota Tua, 20 Oktober 2017
Malam hari saat menyaksikan sosialisasi Indonesia Raya 3 Stanza

‘Adi Tama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  GAMBARAN DIRI GURU PENGGERAK TIGA TAHUN KE DEPAN   Jika disederhanakan dalam dua kata saya ingin terus BELAJAR dan BERBAGI.   As...