Tema: Semangat Kampung Indonesia
Kampung Berseri Astra
sumber gambar: satu-indonesia.com
ASTRA
MEMBANGUN PERADABAN BANGSA
(Kisah
hebat seputar Kampung Berseri Astra)
Siapa yang tidak mengenal Astra
International?
Perusahaan multi ini memiliki andil sangat besar dalam mendampingi peradaban
nasional. Selain menginspirasi, sudah 61 tahun Astra berkarya
menemani perkembangan Indonesia. Ribuan kegiatan berbasis sosial menjadi karya
nyata dalam membangun bangsa, perjalanan panjang penuh kreasi dan inovasi yang memberikan
warna-warni dalam menghiasi perjalanan tanah air.
Salah satu program sosial Astra
yang sangat membanggakan dan menginspirasi adalah Kampung Berseri Astra (KBA).
KBA merupakan sebuah program pengembangan sumber daya manusia melalui 4 pilar
yaitu; pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan. Melalui
program KBA, masyarakat dan perusahaan berkolaborasi untuk menghadirkan manfaat
dalam mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif. Hal ini sesuai
dengan filosofi Catur Dharma Astra, butir pertama yaitu “Menjadi milik yang
Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.” KBA sendiri ada sejak Tahun 2013, sebanyak
65 KBA telah hadir dan tersebar di 28 Provinsi dan harapannya Tahun 2018
program ini menyebar hingga seluruh Provinsi di Indonesia.
Kisah inspiratif pertama datang dari
Jakarta Selatan. Tahun 2015 kampung Rajawati diresmikan menjadi salah satu Kampung
Berseri Astra (KBA). Pada Tahun 2017, kampung ini memperoleh penghargaan
Kampung ProIklim yang dianugerahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK). Silvia Ermita salah satu penggeraknya berhasil bersinergi
dengan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun kampung hijau. Mengelola
sampah dengan tehnik Reduce (Mengurangi), Reuse (Memakai Kembali), Recycle (Mendaur Ulang), dan Replace (Mengganti). Selain itu, program
penghijauan seperti pemeliharaan tanaman, bercocok tanam, dan hidroponik
menjadi kegiatan yang membuat KBA Rawajati
menjadi kampung hijau percontohan untuk skala nasional.
Selanjutnya di Pulau
Seribu, tepatnya Pulau Pramuka. Mahariah menjadi sosok wanita penggerak yang
meyadarkan masyarakat sekitar akan pentingnya kebersihan dan pengolahan sampah.
KBA Pulau Pramuka mengandalkan kegiatan mendaur ulang sampah menjadi barang
bermanfaat dan bernilai. Sampah anorganik dibuat menjadi beragam kerajinan
hingga bernilai ekonomi dan dijual kembali.
Di Semarang, Provinsi
Jawa Tengah ada KBA yang dikenal dengan Kampung Safety Honda. Mulanya, kampung
yang terletak di Kelurahan Pandean Lamper ini dikenal dengan daerah yang rawan
kecelakaan, kurangnya kesadaran berkendara menyebabkan tingkat kecelakaan di
daerah ini sangat tinggi. Tahun 2013 kampung ini bekerja sama dengan Astra
mewujudkan kampung yang tertib dan aman. Tema yang diangkat oleh KBA ini
ialah “Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas.” Sosialisasi dan kegiatan rutin akan
tertib lalu lintas terus menerus digalakan, bahkan pengenalan rambu-rambu lalu
lintas juga diajarkan kepada anak-anak usia sekolah.
Masih di Semarang, ada
juga Desa Wisata Tanon atau yang dijuluki “Desa Menari.” Desa Tanon terletak di
kaki lereng Gunung Telomoyo yang berada di ketinggian 1.100 km dari permukaan
laut. Mengangkat konsep “Desa Wisata Budaya,” yaitu desa yang mempunyai misi
untuk menebar harmoni, merajut inspirasi, menuai memori, wisata nostalgia,
budaya, dan pembelajaran. Berbagai paket kunjungan wisata disediakan, mulai
dari pagelaran seni, outbound ndeso,
hingga dolanan tradisional. Desa ini berhasil menjadi destinasi pariwisata
baik lokal maupun mancanegara. Desa Tanon merupakan desa pertama yang dibina Astra
di Provinsi Jawa tengah.
Cerita manis pun
tersaji dari Provinsi Jawa Timur, Kampung Keputih, Sukolilo, Surabaya yang
terkenal dengan tempat pembuangan sampah kini bertransformasi menjadi kampung
berseri. Tutus Setiawan seorang warga di Kampung Keputih yang kehilangan
penglihatannya sejak kelas 2 SD berhasil menghidupkan daerahnya menjadi kampung
berseri. Tutus membantu menjadikan kampung ramah difabel dengan adanya produk
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kreasi para penyandang disabilitas dan
komputer bicara di Rumah Pintar. Selain memberikan pelatihan bisnis online bagi tunanetra, Ia juga aktif
menyuarakan dan mendukung gerakan-gerakan yang bertujuan mengubah stigma
negatif di masyarakat terhadap penyandang disabilitas. Tujuannya agar
masyarakat tidak mendiskriminasi dan mengucilkan penyandang disabilitas.
Menyebrang ke Pulau
Kalimantan, Kampung Karang Joang yang terletak di Kalimantan Utara terpilih
menjadi KBA. Kampung ini memiliki usaha kecil menengah (UKM) yang dikejakan
langsung oleh para ibu di sana, pun warganya yang rajin bergotong royang.
Kampung ini memiliki lahan hijau alami, sangat cocok dimanfaatkan menjadi pusat
pembudidayaan tanaman dan buah-buahan, juga sebagai pusat pelatihan bagi
wisatawan pengunjung yang ingin belajar bercocok tanam. Itulah sebabnya Kampung
ini dipilih menjadi KBA yang mengembangkan sektor perkebunan terutama belimbing
madu.
Dari Makassar, Sulawesi
ada KBA Rappocini. Tiap lorong jalan di Kampung Rappocini di tata dengan
warna-warni yang indah. Kampung ini juga mengikuti program lorong yang di
agendakan oleh Walikota setempat. Selain itu, pengelolaan bank sampah dan
pendidikan anak usia dini (PAUD) menjadi fokus yang dikembangkan di sana.
SDN 028067 Cengkeh
Turi, Binjai Utara, Sumatera Utara menjadi sekolah Adiwiyata Nasional juga
menjadi bagian KBA. Lingkungan sekolah yang terlihat asri, bersih dan hijau
menjadi pemikat menarik bagi orangtua untuk mendaftarkan anaknya sekolah di
sana. Pemberian gerobak baca, pohon penghijauan dan beasiswa bagi siswa kurang
mampu dari Astra semakin membuat warga sekolah ini paham tentang
pentingnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan sekolah.
Dari bagian timur Indonesia, Desa Sonraen, sebuah
desa kecil di Kecamatan Amarasi Selatan, Nusa Tenggara Timur membuktikan bahwa
di tengah segala keterbatasan, segenggam asa dapat tumbuh melalui semangat
anak-anak dan masyarakatnya untuk mengejar pendidikan yang lebih baik. Akses
jalan dan tempat yang jauh, rusak, dan melewati hutan tidak membuat patah
semangat Mama Joseba selaku Kepala SDN Sonrean dalam mengembangkan literasi di
desanya. Menurutnya, “Sebuah perjuangan untuk membangun desa menjadi lebih baik
adalah dengan membangun semangat membaca anak-anak,” Pengembangan literasi sekolah awalnya dimulai
dari pembiasaan membaca 5 menit sebelum pelajaran dimulai. Dari kegiatan
pembiasaan itu sedikit demi sedikit minat baca siswa terbangun dan tumbuh.
Kisah hebat di atas merupakan beberapa uraian KBA yang telah sukses
dengan program-program unggulan, kelebihan, dan keunikannya masing-masing. Semoga
Astra terus menemani tiap
pengembangan dan pembangunan yang berorientasi meningkatkan SDM melalui jalur
pendidikan, kesehatan, lingkungan juga wirausaha. Menggali tiap potensi yang
ada di daerah, memberdayakan desa juga warganya untuk berkarya yang sejatinya akan
menjadi akar pertumbuhan ekonomi nasional.
Selamat ulang tahun Astra
International semua doa
terbaik menyertai. Terus dan terus bersinar terang, menjadi inspirasi anak
bangsa, serta tidak berhenti berbagi manfaat dalam mendampingi seluruh element
masyarakat Indonesia. Aamiin.
sumber gambar: satu-indonesia.com
Adi
Tama
Pegiat Literasi Kota Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar