Pesan Buku

Untuk pemesanan buku langsung hub >>
Email : aditamacrb@gmail.com /
Whatsapp : 082119801010
Pengiriman luar kota menggunakan JNE / Tiki / Pos
(No. Resi segera dikirim kepada pemesan)

Selasa, 02 Oktober 2018

ASTRA MEMBANGUN PERADABAN BANGSA


Tema: Semangat Kampung Indonesia 
Kampung Berseri Astra


sumber gambar: satu-indonesia.com


ASTRA MEMBANGUN PERADABAN BANGSA
(Kisah hebat seputar Kampung Berseri Astra)

Siapa yang tidak mengenal Astra International? Perusahaan multi ini memiliki andil sangat besar dalam mendampingi peradaban nasional. Selain menginspirasi, sudah 61 tahun Astra berkarya menemani perkembangan Indonesia. Ribuan kegiatan berbasis sosial menjadi karya nyata dalam membangun bangsa, perjalanan panjang penuh kreasi dan inovasi yang memberikan warna-warni dalam menghiasi perjalanan tanah air.
Salah satu program sosial Astra yang sangat membanggakan dan menginspirasi adalah Kampung Berseri Astra (KBA). KBA merupakan sebuah program pengembangan sumber daya manusia melalui 4 pilar yaitu; pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan. Melalui program KBA, masyarakat dan perusahaan berkolaborasi untuk menghadirkan manfaat dalam mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif. Hal ini sesuai dengan filosofi Catur Dharma Astra, butir pertama yaitu “Menjadi milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.” KBA sendiri ada sejak Tahun 2013, sebanyak 65 KBA telah hadir dan tersebar di 28 Provinsi dan harapannya Tahun 2018 program ini menyebar hingga seluruh Provinsi di Indonesia.
Kisah inspiratif pertama datang dari Jakarta Selatan.  Tahun 2015 kampung Rajawati diresmikan menjadi salah satu Kampung Berseri Astra (KBA). Pada Tahun 2017, kampung ini memperoleh penghargaan Kampung ProIklim yang dianugerahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Silvia Ermita salah satu penggeraknya berhasil bersinergi dengan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun kampung hijau. Mengelola sampah dengan tehnik Reduce (Mengurangi), Reuse (Memakai Kembali), Recycle (Mendaur Ulang), dan Replace (Mengganti). Selain itu, program penghijauan seperti pemeliharaan tanaman, bercocok tanam, dan hidroponik menjadi kegiatan yang membuat KBA Rawajati menjadi kampung hijau percontohan untuk skala nasional.
Selanjutnya di Pulau Seribu, tepatnya Pulau Pramuka. Mahariah menjadi sosok wanita penggerak yang meyadarkan masyarakat sekitar akan pentingnya kebersihan dan pengolahan sampah. KBA Pulau Pramuka mengandalkan kegiatan mendaur ulang sampah menjadi barang bermanfaat dan bernilai. Sampah anorganik dibuat menjadi beragam kerajinan hingga bernilai ekonomi dan dijual kembali.
Di Semarang, Provinsi Jawa Tengah ada KBA yang dikenal dengan Kampung Safety Honda. Mulanya, kampung yang terletak di Kelurahan Pandean Lamper ini dikenal dengan daerah yang rawan kecelakaan, kurangnya kesadaran berkendara menyebabkan tingkat kecelakaan di daerah ini sangat tinggi. Tahun 2013 kampung ini bekerja sama dengan Astra mewujudkan kampung yang tertib dan aman. Tema yang diangkat oleh KBA ini ialah “Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas.” Sosialisasi dan kegiatan rutin akan tertib lalu lintas terus menerus digalakan, bahkan pengenalan rambu-rambu lalu lintas juga diajarkan kepada anak-anak usia sekolah.
Masih di Semarang, ada juga Desa Wisata Tanon atau yang dijuluki “Desa Menari.” Desa Tanon terletak di kaki lereng Gunung Telomoyo yang berada di ketinggian 1.100 km dari permukaan laut. Mengangkat konsep “Desa Wisata Budaya,” yaitu desa yang mempunyai misi untuk menebar harmoni, merajut inspirasi, menuai memori, wisata nostalgia, budaya, dan pembelajaran. Berbagai paket kunjungan wisata disediakan, mulai dari pagelaran seni, outbound ndeso, hingga dolanan tradisional. Desa ini berhasil menjadi destinasi pariwisata baik lokal maupun mancanegara. Desa Tanon merupakan desa pertama yang dibina Astra di Provinsi Jawa tengah.
Cerita manis pun tersaji dari Provinsi Jawa Timur, Kampung Keputih, Sukolilo, Surabaya yang terkenal dengan tempat pembuangan sampah kini bertransformasi menjadi kampung berseri. Tutus Setiawan seorang warga di Kampung Keputih yang kehilangan penglihatannya sejak kelas 2 SD berhasil menghidupkan daerahnya menjadi kampung berseri. Tutus membantu menjadikan kampung ramah difabel dengan adanya produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kreasi para penyandang disabilitas dan komputer bicara di Rumah Pintar. Selain memberikan pelatihan bisnis online bagi tunanetra, Ia juga aktif menyuarakan dan mendukung gerakan-gerakan yang bertujuan mengubah stigma negatif di masyarakat terhadap penyandang disabilitas. Tujuannya agar masyarakat tidak mendiskriminasi dan mengucilkan penyandang disabilitas.
Menyebrang ke Pulau Kalimantan, Kampung Karang Joang yang terletak di Kalimantan Utara terpilih menjadi KBA. Kampung ini memiliki usaha kecil menengah (UKM) yang dikejakan langsung oleh para ibu di sana, pun warganya yang rajin bergotong royang. Kampung ini memiliki lahan hijau alami, sangat cocok dimanfaatkan menjadi pusat pembudidayaan tanaman dan buah-buahan, juga sebagai pusat pelatihan bagi wisatawan pengunjung yang ingin belajar bercocok tanam. Itulah sebabnya Kampung ini dipilih menjadi KBA yang mengembangkan sektor perkebunan terutama belimbing madu.
Dari Makassar, Sulawesi ada KBA Rappocini. Tiap lorong jalan di Kampung Rappocini di tata dengan warna-warni yang indah. Kampung ini juga mengikuti program lorong yang di agendakan oleh Walikota setempat. Selain itu, pengelolaan bank sampah dan pendidikan anak usia dini (PAUD) menjadi fokus yang dikembangkan di sana.
SDN 028067 Cengkeh Turi, Binjai Utara, Sumatera Utara menjadi sekolah Adiwiyata Nasional juga menjadi bagian KBA. Lingkungan sekolah yang terlihat asri, bersih dan hijau menjadi pemikat menarik bagi orangtua untuk mendaftarkan anaknya sekolah di sana. Pemberian gerobak baca, pohon penghijauan dan beasiswa bagi siswa kurang mampu dari Astra semakin membuat warga sekolah ini paham tentang pentingnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan sekolah.
Dari bagian timur Indonesia, Desa Sonraen, sebuah desa kecil di Kecamatan Amarasi Selatan, Nusa Tenggara Timur membuktikan bahwa di tengah segala keterbatasan, segenggam asa dapat tumbuh melalui semangat anak-anak dan masyarakatnya untuk mengejar pendidikan yang lebih baik. Akses jalan dan tempat yang jauh, rusak, dan melewati hutan tidak membuat patah semangat Mama Joseba selaku Kepala SDN Sonrean dalam mengembangkan literasi di desanya. Menurutnya, “Sebuah perjuangan untuk membangun desa menjadi lebih baik adalah dengan membangun semangat membaca anak-anak,”  Pengembangan literasi sekolah awalnya dimulai dari pembiasaan membaca 5 menit sebelum pelajaran dimulai. Dari kegiatan pembiasaan itu sedikit demi sedikit minat baca siswa terbangun dan tumbuh.
Kisah hebat di atas merupakan beberapa uraian KBA yang telah sukses dengan program-program unggulan, kelebihan, dan keunikannya masing-masing. Semoga Astra terus menemani tiap pengembangan dan pembangunan yang berorientasi meningkatkan SDM melalui jalur pendidikan, kesehatan, lingkungan juga wirausaha. Menggali tiap potensi yang ada di daerah, memberdayakan desa juga warganya untuk berkarya yang sejatinya akan menjadi akar pertumbuhan ekonomi nasional.
Selamat ulang tahun Astra International semua doa terbaik menyertai. Terus dan terus bersinar terang, menjadi inspirasi anak bangsa, serta tidak berhenti berbagi manfaat dalam mendampingi seluruh element masyarakat Indonesia. Aamiin.



sumber gambar: satu-indonesia.com



Adi Tama
Pegiat Literasi Kota Cirebon




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  GAMBARAN DIRI GURU PENGGERAK TIGA TAHUN KE DEPAN   Jika disederhanakan dalam dua kata saya ingin terus BELAJAR dan BERBAGI.   As...